Jalan Bondowoso No 2
0341-553171

Dampak Negatif Berkembangnya Digitalisasi

Dampak Negatif Berkembangnya Digitalisasi

Digitalisasi menjadi tren di dalam lingkup bisnis saat pandemi Covid-19. Dengan sistem digital, semua sistem dan manusia dapat terkoneksi dengan baik tanpa menghiraukan jarak dan waktu. Namun, penggunaan sistem dan teknologi digital juga bisa menghasilkan berbagai macam permasalahan baru, salah satunya penggunaan energi yang sangat boros. Perwakilan dari Yamaguchi University Kazuhiro Fukuyo menuturkan, semua proses digital baik komputerisasi, komunikasi, dan koneksi membutuhkan energi yang mayoritas berasal dari sisa-sisa fosil. Energi itu sangat terbatas, ditambah adanya banyak limbah akibat dari penggunaan

teknologi digital, seperti pemanasan global, perubahan iklim, dan bencana alam lainnya. "Oleh karena itu, digitalisasi adalah sebuah solusi untuk permasalahan yang terjadi akibat pandemi covid-19, tetapi bisa menjadi permasalahan yang lebih besar di masa depan," kata Fukuyo dalam "The 6th International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) 2021" yang diselenggarakan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, Kamis (12/8/2021). Untuk mencegah hal itu terjadi, terdapat tiga cara dalam penggunaan energi secara cerdas, seperti mengurangi penggunaan energi, menggunakan energi terbarukan dengan memanfaatkan angin dan solar serta menyimpan energi, contohnya penggunaan Lithium Ion Batteries (LiB). Saat pandemi Covid-19, gaya hidup masyarakat berubah. Oleh karena itu, Fukuyo mendorong menyesuaikan cara bisnisnya dengan perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya pada aspek marketing. "Bila pasar mengubah gaya hidupnya menjadi serba online, para pelaku bisnis harus bisa menganalisis dan memberikan apa yang pasar inginkan," kata Fukuyo. Perusahaan-perusahaan teknologi skala besar seperti GAFAM (Google (Alphabet), Apple, Facebook, Amazon, and Microsoft) menjadikan perubahan gaya hidup masyarakat sebagai sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi di masa pandemi ini. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Selain memberikan keuntungan, ternyata peralatan teknologi informasi dan komunikasi juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Dampak negatif tersebut muncul sebagai akibat dari penggunaan yang salah atau tidak bertanggung jawab dari yang menggunakan. Beberapa dampak negatif tersebut adalah 1). Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya (seperti belajar dan olah raga), 2). Anak kehilangan kemampuan berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan kehidupan online, 3) Adanya pelanggaran hak cipta, 4). Kejahatan di internet, 5). Penyebaran virus komputer, dan 6). Pornografi, perjudian, penipuan, tayangan kekerasan. Adapun cara mengatasi dampak-dampak negatif tersebut adalah : 1). Gunakan teknologi untuk menjalin hubungan dengan orang yang sudah dikenal, 2). Cari komunitas positif yang sering melakukan pertemuan didunia nyata, 3). Perlunya penegakkan hukum yang berlaku dengan dibentuknya polisi internet, 4). Menghindari pemakaian telepon seluler yang berfitur canggih oleh anak-anak dibawah umur dan lebih mengawasi penggunaan telepon seluler, 5). Perbanyak membaca buku-buku yang bersifat edukatif dan bersifat keimanan serta aplikasi komputer yang bersifat mendidik, dan 6). Perlunya pengaturan waktu untuk berada di depan komputer atau televisi.